Selasa, 01 Desember 2015

Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia

Sumatera Daerah Dengan Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia 

Sumatera Daerah Dengan Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar di Indonesia - Kelapa sawit merupakan komoditi andalan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan minyak sawit dunia, komoditi ini menempati komoditi ekspor ketiga setelah kopi dan karet. Dengan kondisi geografis alam Indonesia yang sangat cocok untuk budidaya tanaman kelapa sawit, maka tidak heran apabila jika para investor banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia guna membuka perkebunan kelapa sawit, saat ini beberapa wilayah yang telah memiliki perkebunan kelapa sawit antara lain Sumatera, Kalimantan, Papua serta pulau lainnya.

perkebunan sawit, perkebunan kelapa sawit, kebun sawit, kebun kelapa sawit, budidaya tanaman kelapa sawit
Perkebunan Kelapa Sawit yang ada di Indonesia


Saat ini Sumatera adalah daerah yang memiliki Perkebunan Kelapa Sawit Terbesar Di Indonesia, karena memang sejarah awal dimulainya pembukaan perkebunan adalah di daerah Sumatera Sumatera. Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia terhadap minyak kelapa sawit dari Indonesia, menjadikan perkembangan luas area perkebunan kelapa sawit semakin bertambah. Dibawah ini admin akan menyampaikan sedikit tentang sejarah awal kelapa sawit di Indonesia, dikutip dari buku berjudul KELAPA SAWIT, dengan penerbit Penebar Swadaya.

Riwayat Kelapa Sawit Di Indonesia
Kelapa sawit masuk ke Indonesia sekitar tahun 1848, namun tanaman kelapa sawit yang didatangkan ke Indonesia pada mulanya hanya dijadikan sebagai tanaman hias untuk taman, jalan serta pekarangan dan juga dijadikan tanaman hias langka Kebun Raya Bogor, hal itu berlangsung cukup lama.

Pada masa itu, Pemerintah Kolonial Belanda membawa masuk 4 batang bibit pohon kelapa sawit, masing-masing 2 pohon dari  dan 2 pohon dari Amsterdam, bibit  kelapa sawit tersebut lalu ditanam di Kebun Raya Bogor, dari hasil anakan yang diperoleh lalu dipindahkan ke daerah Deli, Sumatera Utara. Didaerah ini, selama beberapa dekade, tanaman kelapa sawit yang sudah banyak berkembang biak masih dijadikan sebagai tanaman hias di sepanjang jalanan Deli.

Pemerintah kolonial Belanda, sebenarnya sudah mengetahui banyak tentang nilai ekonomis dari tanaman kelapa sawit, sehingga pada saat itu mereka berusaha untuk menimbulkan minat masyarakat terhadap usaha budidaya tanaman tanaman kelapa sawit. Karena tercatat beberapa kali pemerintah kolonial belanda melakukan percobaan penanaman kelapa sawit yang juga disertai dengan melakukan kegiatan penyuluhan di daerah Muara Enim pada tahun 1869, di daerah Musi hulu tahun 1870, serta di daerah Belitung tahun 1890. Namun hasiln yang didapatkan belum memuaskan karena masarakat masih memiliki keraguan akan nilai ekonomis  dari perkebunan kelapa sawit, serta masih belum menguasai dan mengetahui pemrosesan kelapa sawit untuk dijadikan minyak sawit. Sehingga, peran kelapa sawit masih tetap menjadi sekedar tanaman penghias jalan.

Dimulainya Budidaya Kelapa Swait Secara Komersial
Pembudidayaan tanaman kelapa sawit secara komersial dimulai pada tahun 1911, Adrian Hallet merupakan orang pertama yang merintis usaha budidaya tanaman kelapa sawit secara komersial, Adrian Hallet adalah seorang warga negara Belgia yang telah banyak belajar mengenai kelapa sawit di afrika. Ia kemudian meulai mengusahakan perkebunan sawitn pertamanya di daerah sungai Liput (Aceh) dan daerah Pulu Radja (Asahan). Usaha Hallet ini lalu di ikuti oleh seorang warga negara Jerman bernama K. Schadt, ia mengusahakan perkebunan sawit di Tanah Itan Ulu - Deli.

Kemungkianan pada saat itu K. Schat menggunakan bibit kelapa sawit sawit Deli, karena jenis kelapa sawit ini pada waktu itu telah banyak berkembang di Deli (perkiraan ini timbul sebab perkebunan milik K.Schat berada di daerah Deli). Mengenai kelapa sawit Deli ini, Adrian Hallet memiliki pendapat yang sangat menarik; yaitu jenis kelapa sawit Deli lebih produktif, karena memiliki komposisi buah yang lebih baik apabila dibandingkan dengan jenis kelapa sawit asal Pantai barat afrika. Budidaya kelapa sawit komersial yang dilakukan oleh Adrian Hallet ini, juga diikuti K. Schadt, masa ini juga menandai kelahiran perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Perkembangan pengusahaan budidaya kelapa sawit pada masa penjajahan Belanda dan masa pengalihan perkebunan asing oleh pemerintah.

Masa Penjajahan Belanda
Pada masa penjajahan belanda, perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia, lokasinya masih berada di daerah Pantai Timur Sumatera (Deli) dan daerah Aceh, kemudian berkembang secara pesat. Menurut FC. Van Heurn dalam CJJ.van Hall & C. van De Koppel, sebagaimana dikutip oleh Soetrisno & Retno winahyu (1991), ekspor minyak dan inti sawit mereka dimulai tahun 1919 dan tahun 1923, masing-masing sebanyak 576 ton dan 850 ton. Ketika itu, permintaan minyak sawit dipasaran dunia sedang meningkat ini tidak terlepas dari makin berkembangnya indrustri - industri yang ada di Eropa.

Pada mulanya perkebunan-perkebunan kelapa sawti tersebut hanya dimiliki secara perorangan. Kemudian didalam perkembangannya, usaha perkebunan kelapa sawit ini digantikan oleh perusahaan perkebunan milik pihak swasta Belanda, Perancis, dan Belgia yang memiliki modal besar.

Beberapa prestasi yang berhasil diraih oleh perkebunan kelapa sawit indonesia pada masa itu, antara lain:
  • Luas Areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia semakin bertambah luas dimana tahun 1916 seluas perkebunan hanya 1.272 ha, berkembang menjadi 92.307 ha pada tahun 1938.
  • Indonesia telah mampu membangun pabrik pengolahan minyak sawit modern serta pendirian balai-balai penelitian kelapa sawit, sehingga teknis budidaya tanaman kelapa sawit serta managament perkebunan kelapa sawit tidak lagi menjadi suatu masalah.
  • Ekspor minyak sawit Indonesia mampu mengungguli produksi dari negara - negara Afrika Barat selaku pengekspor utama minyak sawit dunia.

Akan tetapi perkembangan perkebunan kelapa sawit tersebut justru menjadikan kepiluan bangsa Indonesia. Betapa tidak, hasil perolehan dari ekspor minyak sawit hanya sekedar meningkatkan perekonomian negara asing khususnya Belanda, Tanah milik warga setempat banyak yang diambil paksa oleh pemerintah kolonial terkena perluasan areal perkebunan, dan banyak juga warga negara kita yang berasal dari daerah jawa terikat menjadi ”kuli kontrak” buruh perkebunan kelapa sawit yang dibayar upah sangat minim, bahkan tidak jarang pula mereka dipelakukan tidak manusiawi layaknya budak belian.

Masa Pendudukan Jepang
Ketia masa ini, luas areal perkebunan sawit serta produksi minyak sawit di Indonesia menurun drastis, Bahkan, ketika diawal tahun 1943, pemerintah pendudukan Jepang melakukan npenghentian produksi perkebunan kelapa sawit yang ada di indonesia secara keseluruhan.

Terdapat 3 hal yang menyebabkan pemerintah pendudukan Jepang melakukan penghentian produksi kelapa sawit, antara lain:
  • Guna mendukung kebutuhan logistik perang, Jepang lebih mengutamakan produksi tanaman pangan jika dibandingkan tanaman perkebunan. Data statistik yang ada menyebutkan, bahwa selama periode pendudukan Jepang, luas lahan perkebunan kelapa sawit berkurang 16% dari luas perkebunan yang ada sebelumnya.
  • Permintaan minyak sawit dunia sedang meunurun.
  • Distribusi produk kelapa sawit untuk pengangkutan ke luar negeri sangat sulit karena dalam masa perang, untuk alasan kemamanan pihak pendudukan Jepang lebih memilih untuk menyimpan produk-produk kelapa sawit pada gudang-gudang yang berada di pelabuhan maupun gudang perkebunan.

 

Perusahaan Kelapa Sawit Wilmar International (PT Anugrah Rejeki Nusantara, PT Lestari Subur Indonesia, PT Surya Lestari Nusantara, PT Royal Agro Sejahtera)

Wilmar International

(PT Anugrah Rejeki Nusantara, PT Lestari Subur Indonesia, PT Surya Lestari Nusantara, PT Royal Agro Sejahtera)

wilmar-internationalSalah satu perusahaan agribisnis terbesar di Asia, pemilik dari merek gula terkenal di Australia dan Selandia Baru, berencana membuka lahan 160 ribu hektar untuk perkebunan tebu di Kabupaten Merauke dan Mappi.

last updated 24/07/13
Deskripsi Perusahaan: Wilmar International, didirikan pada tahun 1991 sebagai perkebunan kelapa sawit di Sumatra, adalah salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Asia, selain juga pengolah minyak sawit dan biodisel berbasis kelapa sawit terbesar di dunia. Wilmar juga memiliki lahan tebu yang luas dan fasilitas pemrosesan minyak nabati di seluruh dunia.
Dimiliki oleh: Wilmar International terdaftar di bursa efek Singapura. Presiden Direkturnya adalah Kuok Khoon Hong. Martua Sitorus, salah satu pendiri Wilmar dan juga direktur operasional,terdaftar sebagai orang terkaya ketujuh di Indonesia versi majalah Forbes tahun 2011.1
Rencana di Merauke: Wilmar mengumumkan pada September 2010 bahwa mereka memperoleh konsesi seluas 200 ribu hektar untuk perkebunan tebu di Kecamatan Taboniji di Merauke dan akan membuat studi kelayakan selama dua tahun.2 Pada Mei 2011 Wilmar membeli PT Anugrah Rejeki Nusantara.3Akan tetapi, kemudian diputuskan untuk memindahkan izin Wilmar ke Kecamatan Animha, disertai dengan pengurangan luas lahan hingga maksimum 80 ribu hektar. Ada pula dua anak perusahaan lainnya, PT Surya Lestari Nusantara dan PT Royal Agro Sejahtera yang akan membuka lahan perkebunan di Kabupaten Mappi.
Sebelumnya diduga Wilmar akan membuka lahan sawit di Merauke. Ternyata yang melakukannya adalah PT Agriprima Cipta Persada, yang memiliki perkebunan di Jambi yang dikontrol oleh AMS Plantations-nya Ganda Sitorus (adik dari Martua). Perusahaan ini terkait dengan Wilmar tapi memiliki aturan yang lebih longgar daripada Wilmar.5Sebagai contoh, Wilmar menargetkan semua minyak sawitnya telah disertifikasi oleh Round Table on Sustainable Palm Oil tapi AMS Plantations bebas dari pembatasan itu. AMS Plantations diketahui menjual minyaknya ke Wilmar.
Penuturan Masyarakat: PT Anugerah Rejeki Nusantara telah mencoba selama setahun untuk meyakinkan masyarakat desa-desa Baad, Koa dan Wayau untuk menandatangani pelepasan lahan untuk perkebunan tebu. Perusahaan juga menerbangkan beberapa warga ke Sumatra untuk melihat perkebunan di sana. Per Juli 2013, warga desa masih menolak untuk menjual.6
Dilaporkan, hanya satu desa yang telah menjual tanahnya yaitu Kampung Zanegi, yang menjual 1000 hektar lahan mereka seharga Rp 300 ribu ($30) per hektar.
Kemunduran lain bagi Wilmar adalah penolakan dari Kementerian Kehutanan untuk izin membuka hutan, untuk PT Anugerah Rejeki Nusantara dan kedua anak perusahaan di Kabupaten Mappi. Jika perusahaan bermaksud untuk melanjutkan niatnya membuka lahan, maka mereka harus mengurus kembali aplikasi izinnya.7
Konflik Lain di Papua Barat dan Indonesia: Riset tahun 2007 oleh Friends of the Earth Belanda pada kebun kelapa sawit Wilmar di Kalimantan menemukan bahwa perusahaan ini membakar hutan secara ilegal untuk membuka lahan, membuka lahan tanpa izin yang benar, dan tidak berkonsultasi dengan komunitas lokal yang memiliki hak adat atas tanah tersebut.8Pada 2011, PT Asiatic Persada, sebuah perusahaan milik Wilmar, menggunakan bulldozer untuk meratakan 83 rumah warga desa di Jambi yang menolak kehadiran Wilmar, setelah sebuah kontroversi di mana satu warga ditembak dan terluka dan dua belas orang ditahan.9Sebelum konflik ini diselesaikan, perusahaan ini dijual ke AMS Plantations.
Di Papua Barat, Wilmar berharap masuk ke bisnis kelapa sawit dengan melakukan joint-venture dengan Noble Group, yang telh memiliki sebuah perkebunan sawit di Sorong. Rencana ini batal di Juli 2013 tapi kedua perusahaan mengatakan akan melanjutkan kerja sama untuk membuka lahan sawit di Papua Barat.10
Kaitan Internasional: Wilmar telah menjadi perusahaan global, contohnya di Eropa mereka memiliki pabrik pengolahan di Belanda, Jerman, Spanyol, dan Ukraina, juga perusahaan-perusahaan dagang di banyak negara. Tambahan lagi, Wilmar membeli merek dagang Sucrogen dari CSR di Australia pada Juli 2010 seharaga 1,6 milyar dollar Australia. Salah satu keuntungan dari transaksi ini bagi Wilmar adalah mendatangkan keahlian membangun lahan tebu skala besar di Merauke. Ini juga memberi mereka akses untuk mengimpor gula dari Australia karena saat ini, berdasarkan peraturan di Indonesia, hanya perkebunan lokal yang berhak melakukan impor gula.11 Sucrogen adalah pedagang gula nomor satu di Australia, dengan merek dagang “CSR Sugar” di Australia dan “Chelsea” di Selandia Baru. Sucrogen juga memproduksi bahan bakar berbasis tebu.
Alamat: Wilmar International Limited, 56 Neil Road, Singapore 088830
Tel: (65) 6216-0244
1. http://www.forbes.com/lists/2011/80/indonesia-billionaires-11_Martua-Sitorus_QGII.html
2. http://farmlandgrab.org/15203
3. http://www.reuters.com/finance/stocks/WLIL.SI/key-developments/article/2331149
4. http://beritasore.com/2009/04/11/tanjabtim-akan-membangun-pelabuhan-internasional/
5. http://www.foeeurope.org/sites/default/files/publications/FoEE_Wilmar_Palm_Oil_Financers_0707.pdf
6. https://awasmifee.potager.org/?p=293 , https://awasmifee.potager.org/?p=369
7. https://awasmifee.potager.org/?p=367
8. http://www.foeeurope.org/press/2007/July3_PDC_Wilmar_PalmOil.htm
9.http://www.forestpeoples.org/sites/fpp/files/publication/2011/11/final-report-pt-ap-nov-2011-low-res-1.pdf
10. http://media.corporate-ir.net/media_files/IROL/16/164878/Update_joint_venture_23Jul13.pdf
11. http://www.stockmarketsreview.com/news/wilmars_sweet_tooth_20100727_25320/

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

         Seiring berkembang pesatnya perkebunan kelapa sawit di Indonesia serta banyaknya permintaan CPO (Crude Palm Oil = Minyak Sawit Mentah) oleh dunia luar membuat perusahaan-perusahaan kelapa sawit kelawalahan.Oleh karena itu,perusahaan-perusahaan mereka merekrut orang-orang pintar serta bijaksana dalam mengembangkan bisnisnya.Bagi anda semua yang ingin melamar ke perkebuanan,berikut adalah daftar nama perusahaan perkebunan yang membuka lahan di Indonesia :
1.  SIME DARBY GROUP / MINAMAS GROUP
           Ini adalah perusahaan terbesar di dunia dengan total luas lahan 849,486 ha.Perkebunannya ada di Serawak (Malaysia),Kalimantan,Sumatera,Sulawesi,serta di Liberia.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.simedarbyplantation.com
2.  WILMAR INTERNATIONAL GROUP
   Ini adalah perusahaan terbesar di Indonesia dengan total luas lahan 241,048 ha (2013).Perkebunannya ada di Sabah (Malaysia),Sumatera,Kalimantan,dan Uganda (Afrika).Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.wilmar-international.com
3.  SINAR MAS GROUP / SMART
    Perusahaan yang mempunyai 472.800 ha di berbagai wilayah Indonesia saja seperti : Sumatera,Kalimantan,serta Sulawesi.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.smart-tbk.com

4.  MUSIM MAS GROUP
           Perusahaan yang menanamkan sawitnya di daerah Sumatera serta Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.musimmas.com

5.  ASTRA AGRO LESTARI GROUP
          Perusahaan yang mempunyai luas lahan 220.021 ha di berbagai wilayah Indonesia,seperti : Sumatera,Kalimantan,serta Sulawesi.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.astra-agro.co.id

6.  ASIAN AGRI GROUP
               Perusahaan yang mempunyai luas lahan 100.000 ha di berbagai wilayah Indonesia,seperti : Sumatera dan Kalimantan.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.asianagri.com

7.  DUTA PALMA GROUP / PT.DARMEX AGRO
               Perusahaan yang menanamkan sawitnya di daerah Sumatera serta Kalimantan .Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.darmexagro.com

8.  SALIM GROUP
        Perusahaan yang menanamkan sawitnya di berbagai daerah di Indonesia seperti : Sumatera,Kalimantan serta Papua.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.simp.co.id

9. LONSUM (LONDON SUMATERA)
          Perusahaan yang mempunyai luas lahan 100.000 ha di berbagai wilayah Indonesia bagian Pulau Sumatera.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di :www.londonsumatra.com

10.  BAKRIE GROUP
               Perusahaan yang menanamkan sawitnya di daerah Sumatera serta Kalimantan .Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.bakriesumatera.com

11.  INCASI RAYA GROUP/GUNAS INVESTA GROUP
            Perusahaan yang mempunyai luas lahan 350.000 ha di berbagai wilayah Indonesia ,seperti : Sumatera serta Kalimantan Barat.Perusahaan ini belum Go Publick sehingga websitenya belum dapat ditemukan di akses internet.

12.  BEST  AGRO GROUP
     Perusahaan yang menanamkan sawitnya di berbagai daerah di Indonesia seperti : Sumatera,Kalimantan serta Papua.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.bestplantation.com

13. GENTING PLANTATIONS GROUP
            Perusahaan yang menanamkan sawitnya di daerah Malaysia,serta Kalimantan.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.gentingplantations.com


14.  PT.TORGANDA GROUP
             Perusahaan yang menanamkan sawitnya di daerah Sumatra serta Sulawesi.Perusahaan ini belum Go Publick sehingga websitenya belum dapat ditemukan di akses internet.

15.  SIPEF GROUP/PT.TOLAN TIGA GROUP
             Perusahaan yang mempunyai 66.303 ha di Pulau Sumatera saja.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.tolantiga.co.id

16.  CARGIL GROUP
             Perusahaan yang mempunyai luas lahan 41.000 ha di Pulau Kalimantan saja.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.cargill.co.id

17.  REA KALTIM GROUP
            Perusahaan yang mempunyai luas lahan 100.000 ha di Pulau Kalimantan saja.Informasi lebih lanjut dapat menghubungi website mereka di : www.rea.co.uk

18.  TRI PUTRA AGRO GROUP
    Perusahaan yang menanamkan sawitnya di berbagai daerah di Indonesia seperti : Sumatera serta Kalimantan.Informasi lebih lanjut dapat menghubungi website mereka di : www.tap-agri.com

19.  MAKIN GROUP
          Perusahaan yang menanamkan sawitnya di berbagai daerah di Indonesia seperti : Sumatera serta Kalimantan.Perusahaan ini belum Go Publick sehingga websitenya belum dapat ditemukan di akses internet.
         
20.  PTPN IV
            BUMN yang mempunyai lahan sawit hanya di provinsi Sumatera Utara.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.ptpn4.co.id

21.  PTPN VI
            BUMN yang mempunyai lahan di daerah Provinsi Sumatera Barat serta Jambi.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.ptpn6.com

22.  SOEMPURNA AGRO GROUP
             Perusahaan yang mempunyai luas lahan 120.225 ha di berbagai daerah di Indonesia seperti : Sumatra serta Kalimantan.Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website mereka di : www.sampoernaagro.com

           Itu merupakan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia.Mungkin masih banyak perusahaan yang lain dalam skala besar maupun kecil.Semoga artikel ini bermanfaat bagi sobat semua.

Daftar perusahaan kelapa sawit Indonesia

Daftar perusahaan kelapa sawit Indonesia

  • Berikut ini Perusahaan-Perusahaan Kelapa Sawit pemasok CPO untuk Minyak Goreng menurut keputusan Menteri Pertanian tahun 2007;
Nama Perusahaan Pasukan CPO (ton) Total Luas Lahan di Indonesia Luas Lahan yang ditanami di Indonesia
Sinar Mas group/PT Golden Agri Resources 15.000 320.463 113.562
Wilmar International group 7.500 210.000 64.700
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) IV 6.675
Astra Agro Lestari group/PT Astra Agro Lestari Tbk 6.000 192.375 125.461
Minamas Plantation group 6.000
Musim Mas group 6.000
PT Perkebunan Nusa ntara (PTPN) III 5.650
Asian Agri group/Raja Garuda Mas 5.000 259.075 96.330
Duta Palma groupp 5.000 65.800 25.450
Salim group/PT Salim Plantations/Indofood group/PT IndoAgri 5.000 1.155.745 95.310
PT. Perkebunan Nusantara(PTPN) V 4.380
LONSUM group(PT PP London Sumatera Indonesia)/Napan Group 4.000 245.629 78.944
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII 3.295
Dharma Satya Nusantara Group 119.000
Best Agro group 2.000
PT Socfindo/Socfin Group 2.000
PT. ToIan Tiga/SIPEF Group 1.600
Bakrie Plantation group/PT Bakrie Sumatra Plantations 1.200 49.283 23.392
Sungai Budi group 1.000
Hindoli - Cargill 1.000
Rea Kaltim 1.000
PT. Tasik Raja 1.000
Lyhian Agro Group 750
PT. Gema Reksa Mekarsari 500
Makin group 50
Sawindo Kencana group 500
Unggul Widya group 500
Asam Jawa group 300
Triputra Agro Persada group 300
PT. First Mujur Plantation 250
PT. Musirawas 200
PT. Majuma Agro 100
PT. Mopoli Raya 100
Korindo group 100
PT. Paya Pinang 75
PT. Fajar Bajuri 50
Incasi Raya group 1.200
PT. Kencana Sawit Indonesia 1.000
Sampoerna Agro group 800
PT. Agro Indomas 500
PT. Gunung Maras Lestari 450
PT. Gunungsawit Binalestari 400
PT. Sime Indo Agro 350
Golden Hope group 350
Kuala Lumpur Kepong Berhad 160
PT. Fetty Mina Jaya 50
















Nama Perusahaan Pasukan CPO (ton) Total Luas Lahan di Indonesia tahun 1997 Luas Lahan yang ditanami di Indonesia tahun 1997
Texmaco Group
168.000 35.500
Hashim Group
105.282 44.235
Surya Dumai Grup
154.133 23.975

SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (SPKS)

SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (SPKS)


 

Perkebunan sawit di Indonesia saat ini mencapai enam juta hektar dan akan berkembang terus diperkirakan pada tahun 2015 akan mencapai sepuluh juta hektar. Perkembangan tersebut membutuhkan SDM (planters) yang sangat besar. Ini adalah kesempatan besar bagi mereka yang tertantang untuk berkarier sebagai planters di perusahaan perkebunan.

Lulusan Sekolah lanjutan atas mengikuti pendidikan tinggi karena berharap Perguruan Tinggi dapat membantu mereka untuk menyiapkan diri memperoleh pekerjaan sesuai cita-cita yang diinginkan. Apakah perguruan tinggi telah mampu mewujudkan keinginan itu ? Itulah tantangan Perguruan Tinggi saat ini.
INSTIPER Yogyakarta bekerjasama dengan perkebunan swasta nasional perkebunan kelapa sawit akan mewujudkan keinginan itu.  Mendidik Sarjana Pertanian Kompetensi Perkebunan Kelapa Sawit, Siap kerja, berkarakter sekaligus memiliki gelar akademik.
Bersama dengan PT. Astra Agro Lestari Tbk, sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta nasional terbesar di Indonesia saat ini yang menguasai 180 ribu hektar dan telah merencanakan pengembangan menjadi 320 ribu hektar yang tentunya membutuhkan SDM pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang tidak sedikit.
Dengan dukungan perusahaan perkebunan swasta lainnya, PT. Sampoerna Agro yaitu perusahaan perkebunan yang sedang tumbuh dan terus berkembang pesat. Kerjasama INSTIPER dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit antara lain :
  1. PT. Astra Agro Lestari, Tbk
  2. PT. Sinar Mas (PT. SMART)
  3. PT. Tri Putra Agro Persada
  4. PT. Bima Palma
  5. PT. Swakarsa Sinar Sentosa
  6. PT. Dea Kaltim Minamas
  7. PT. Bumi Utama Gunajaya Agro
  8. PT. Surya Dumai Group
  9. PT. MAKIN Group
Serta dukungan moral dari Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyelenggarakan program pendidikan khusus dengan angkatan pertama tahun 2005.
Sistem Pendidikan
Kurikulum pendidikan mendasar kurikulum inti program studi Budidaya Pertanian yaitu sebanyak 144 SKS, dimana sebesar 60 SKS mata kuliah inti / wajib dan 84 SKS sisanya adalah muatan lokal khusus kompetensi perkebunan kelapa sawit dan pengembangan karakter. Kurikulum muatan lokal diberikan dengan konten teori, praktikum dan praktek lapangan (magang).
Pelaksanaan Pendidikan
  1. Pendidikan teori dilakukan di Instiper sebanyak 8 (delapan) semester dan ditempuh selama 3,5 tahun.
  2. Semester I, II dan III khusus menempuh teori-teori dasar ditempuh dalam satu tahun pada tahun pertama.
  3. Semester IV sampai semester akhir (delapan) kuliah dilakukan selama 14 – 16 minggu di kampus selanjutnya mahasiswa mengikuti praktek / magang di perkebunan besar selama 4 bulan.
  4. Program dilaksanakan dalam kelas khusus dengan mahasiswa 25 – 30 peserta per kelas.
Kesempatan Kerja
  1. Mahasiswa Ikatan Dinas akan langsung bekerja pada perusahaan atau lembaga yang membiayai dengan ikatan dinas 2 – 4 tahun.
  2. Mahasiswa dengan beasiswa perusahaan diharapkan dapat bekerja di perusahaan pemberi beasiswa.
  3. Setiap lulusan akan diberikan sertifikat khusus ”Planters Perkebunan Kelapa Sawit”, di samping brevet untuk setiap jenjang kompetensi profesi, Instiper akan mengarahkan kepada perusahaan yang bekerjasama dalam program ini memberikan rekomendasi dalam rekruitmen SDM perkebunan kelapa sawit.
Fasilitas Pendidikan
Ruang perkuliahan ber-AC, Multimedia, Laboratorium Ilmu Dasar, Laboratorium Ilmu-ilmu Pertanian, Laboratorium Bahasa & Komputasi, Laboratorium Lapangan, Kebun Praktek Lapangan, Dosen Berpengalaman, Praktisi Perkebunan Kelapa Sawit dan Laboratorium GIS / SIG.
Fasilitas Pendukung
Bank dan ATM serta jaminan pemeliharaan (asuransi kesehatan), tempat ibadah (Masjid Kampus), Unit Kegiatan Mahasiswa dan Fasilitas Olahraga.
Rekruitmen Calon Mahasiswa
  1. Mahasiswa lulusan SMU atau SMT pertanian (calon yang kelas 3 SMU atau SMT dapat mendaftarkan diri dan mengikuti proses seleksi, namun keputusan akhir pada saat calon telah lulus).
  2. Sehat jasmani dan rohani, serta bebas narkoba.
  3. Lulusan tes TPA dan tes kesehatan.
Persyaratan Pendaftaran
  1. Fotocopy ijasah dan daftar nilai STTB (bagi yang sudah lulus SMU).
  2. Fotocopy raport semester 1 kelas tiga (bagi yang saat ini kelas tiga).
  3. Membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 150.000,-
Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan sebesar Rp. 3 juta per semester serta sumbangan Tri Dharma Perguruan Tinggi minimal Rp. 4 juta.
Waktu Pendaftaran dan Seleksi
Pendaftaran : April – Agustus 2008
Informasi dan Tempat Pendaftaran :
Kampus Instiper Yogyakarta
Kampus I : Jln. Nangka II Maguwoharjo (Ring Road Utara), Depok, Sleman, Yogyakarta 55283.
Telp. (0274) 885478. Fax. (0274) 885479
Kampus II : Jln. Petung No. 2 Papringan, Yogyakarta 55283.
Telp. (0274) 518693, 562076. Fax. (0274) 518693.
CP : Sdr. Jazilah (0274) 7887281
Sekretariat PP KAINSTIPER
Telp. (0274) 562076, 518693
PENGDA KAINSTIPER di Seluruh Indonesia
(Riau, Medan, Jambi, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Bengkulu, Semarang, Surabaya, NTB, NTT, Kaltim, Kalteng, Kalbar, Sulsel, dan Papua).

 

INSTIPER (INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA)


INSTIPER (INSTITUT PERTANIAN YOGYAKARTA)

SEJARAH
Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta adalah satu-satunya perguruan tinggi terdepan di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan perkebunan. Instiper didirikan pada tanggal 10 Desember 1958 oleh Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKP). Pada awalnya Instiper bernama Sekolah Tinggi Perkebunan (STIPER). Pendiriannya didasarkan pada pertimbangan perlunya pemenuhan sumber daya manusia dalam bidang perkebunan yang pada masa itu. Hal ini terkait dengan pengalihan perkebunan-perkebunan milik Belanda yang dinasionalisasi. Tujuan pendirian Instiper adalah:

a.  Membentuk cendekiawan perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian, bersendikan pada asas - asas manajemen perkebunan yang profesional serta memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia.

b.   Menyiapkan dan membentuk sarjana paripurna berkualitas, mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam hal kemampuan akademik, ektrampilan, kepribadian, serta wawasan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri.

c.  Membentuk pakar-pakar kewirausahaan di bidang perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian.
Sesuai dengan PP no. 60 tahun 1990, jenjang pendidikan tinggi di Instiper adalah sarjana stratum satu (S-1) dan stratum dua (S-2). Pelaksanaan kuliah melalui Sistem Kredit Semester (SKS).
- See more at: http://instiperjogja.ac.id/main.php?hal=profil#sthash.oT0m10da.dpuf
Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta adalah satu-satunya perguruan tinggi terdepan di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan perkebunan. Instiper didirikan pada tanggal 10 Desember 1958 oleh Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKP). Pada awalnya Instiper bernama Sekolah Tinggi Perkebunan (STIPER). Pendiriannya didasarkan pada pertimbangan perlunya pemenuhan sumber daya manusia dalam bidang perkebunan yang pada masa itu. Hal ini terkait dengan pengalihan perkebunan-perkebunan milik Belanda yang dinasionalisasi. Tujuan pendirian Instiper adalah:
  1. Membentuk cendekiawan perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian, bersendikan pada asas - asas manajemen perkebunan yang profesional serta memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia.
  2. Menyiapkan dan membentuk sarjana paripurna berkualitas, mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam hal kemampuan akademik, ektrampilan, kepribadian, serta wawasan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri.
  3. Membentuk pakar-pakar kewirausahaan di bidang perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian.
  4. Sesuai dengan PP no. 60 tahun 1990, jenjang pendidikan tinggi di Instiper adalah sarjana stratum satu (S-1) dan stratum dua (S-2). Pelaksanaan kuliah melalui Sistem Kredit Semester (SKS).
FAKULTAS
Fakultas
Semua program studi di Instiper telah terakreditasi. Fakultas dan Prodi yang diselenggarakan adalah:
FAKULTAS
PROGRAM STUDI,MINAT
PERTANIAN
A. Agronomi (BP) / Agroteknologi
1. Manajemen Produksi Perkebunan
2. Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman
3. Pangan dan Hortikultura
B. Agribisnis / Sosial Ekonomi Pertanian (EP)
1. Manajemen Agribisnis
2. Manajemen Informasi Pertanian
TEKNOLOGI PERTANIAN
A. Teknologi Hasil Pertanian (THP)
1. Teknologi Industri Hasil Pertanian
2. Teknologi Industri Pangan
B. Teknik Pertanian dan Biosistem (TP)
1.Teknik Sumberdaya Air dan Tanah
2. Teknik Agroindustri
3. Teknik Mekatronika   Biosistem
4. Keteknikan Perkebunan
KEHUTANAN
A. Kehutanan
1. Budidaya Kehutanan
2. Teknologi Hasil Hutan
- See more at: http://instiperjogja.ac.id/main.php?hal=profil#sthash.oT0m10da.dpuf

Semua program studi di Instiper telah terakreditasi. Fakultas dan Prodi yang diselenggarakan adalah:PROGRAM STUDI,MINAT


PERTANIAN
A. Agronomi (BP) / Agroteknologi

  1.  Manajemen Produksi Perkebunan
  2.  Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman
  3.  Pangan dan Hortikultura

B. Agribisnis / Sosial Ekonomi Pertanian (EP)

  1. Manajemen Agribisnis
  2. Manajemen Informasi Pertanian

TEKNOLOGI PERTANIAN
 
A. Teknologi Hasil Pertanian (THP)

  1. Teknologi Industri Hasil Pangan dan Perkebunan
  2. Teknologi Kelapa Sawit
  3. Teknologi Bioenergi

B. Teknik Pertanian dan Biosistem (TP)

  1. Teknik Sumberdaya Air dan Tanah
  2. Teknik Agroindustri
  3. Teknik Mekatronika   Biosistem
  4. Keteknikan Perkebunan

KEHUTANAN
   
A. Kehutanan

  1. Budidaya Kehutanan
  2. Teknologi Hasil Hutan

VISI MISI
VISI  INSTIPER
 

Menjadi Center of Excellence Pendidikan Industri Perkebunan dan Perhutanan

MISI  INSTIPER

Menyelenggarakan Layanan Jasa

Pendidikan dan Pengembangan SDM serta IPTEK Industri Perkebunan dan Perhutanan

TUJUAN

  1. Menjadi Pusat Rujukan Pendidikan, Pelatihan Perkebunan dan Perhutanan
  2. Menjadi Pusat Pengembangan SDM Perkebunan dan Perhutanan
  3. Menjadi Pusat dan Sumber Informasi Iptek Industri Perkebunan dan Perhutanan

MENGAPA INSTIPER??? 
Instiper adalah satu-satunya Perguruan Tinggi berkompetensi perkebunan.
Instiper adalah Perguruan Tinggi swasta yang memiliki nilai akreditasi tertinggi dalam bidang pertanian.    
    KIAT PILIH PT DAN JURUSANNYA
        Lihat minat dan bakat anda
        Lihat potensi anda
        Kapan berdirinya
        Berapa dan siapa alumninya
        Bagaimana prospek kerjanya
        Dimana lokasinya
        Berapa biayanya
        Siapa saja dosennya

    Mengapa Pilih Instiper ???
        PT swasta pertanian tertua dan ternama
        PT pertama dg kompetensi perkebunan
        Diasuh 21 profesor, 36 doktor, 124 master
        Bekerjasama dengan 26 instansi dalam rekrutmen Tenaga Kerja
        Memiliki Lab lapangan di 5 kabupeten yang luas, 2 diantaranya ada asrama
        Institut swasta terbaik nasional menurut BAN
        Alumninya besar(> 6500) dan tersebar di berbagai sektor pekerjaan
        Dosennya mumpuni dan dikenal di rimba persilatan akademik
        Manajemen berpengalaman
        Jaringan luas dengan berbagai instansi dan perusahan besar.
        Yayasan yang menaungi kuat

  1. Perguruan tinggi pertama dan satu satunya yang menjadikan bidang perkebunan sebagai fokus kompetensi alumninya (perkebunan = Instiper)
  2. Pada tahun yang lalu sudah menyalurkan beasiswa berasal dari 9 instansi swasta dan pemerintah kepada 225 orang mahasiwa.
  3. Menurut akreditasi BAN tahun 2002 merupakan institut swasta terbaik di Indonesia di bawah ITB, IPB dan ITS.
       Mengapa pilih pertanian/perkebunan ?
  1. Luas lahan Indonesia > 60 % adalah pertanian
  2. Tenaga kerja di bidang pertanian > 60 %
  3. Masih bersifat padat karya. Daya serap tenaga kerja sangat tinggi
  4. Sektor yang paling tahan menghadapi krisis ekonomi, karena mengandalkan bahan baku/sumber daya dalam negeri.
  5. Manusia selamanya butuh pertanian (pangan, sandang, papan)
  6. Di departemen, dinas, BUMN pasti ada bidang pertanian, kehutanan, perkebunan dari tingkat daerah sampai pusat
  7.  Sektor riil yang paling dahsyat gerakannya (Kompensasi, bantuan luar negeri, LSM, dll)
KERJA SAMA
Terdapat 40 lebih perusahaan dan lembaga yang menjadi klien dan menjalin hubungan kerjasama dengan INSTIPER 15 diantaranya adalah:
  1.  PT. Smart Tbk (klik disini)
  2.  Eka Tjipta Foundation
  3.  PT. Astra Agro Lestari Tbk.
  4.  PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk
  5.  PT. Tri Putra Agro Persada Tbk
  6.  PT. Bumitama Gunajaya Agro Tbk
  7.  PT. Swakarsa Sinarsentosa Tbk.
  8. Asian Agri
  9. PT Henrison Hendri
  10. PT Sampoerna Agro
  11. PT Bisma Dharma Kencana
  12. PT. Best Agro
  13. KPTRI Jawa Timur
  14. APTRI Jawa Barat
  15. PT. Riau Andalas Pulp and Paper (PT. RAPP)  
bagaimana? tertarik dengan instiper? mari bergabung di tahun 2016 kami tunggu pertisipasi teman-teman :). Dengan motto Instiper Memang Beda kami yakin Bisa dan siap mencetak insan yang mumpuni di bidang perkebunan :).

STRUKTUR ORGANISASI INSTIPER YOGYAKARTA

 STRUKTUR ORGANISASI INSTIPER YOGYAKARTA


Rektor                         :  Dr. Ir. Purwadi, MS.
Wakil Rektor I              :  Sri Gunawan, SP., MP
                       
Wakil Rektor II             :  Dr. Ir. A. Ayiek Sih Sayekti, MP
Wakil Rektor III            :  Ir. H . Tri Nugraha Budi Santosa, MP

I. Program Pascasarjana (S-2)
Direktur Magister Manajemen Perkebunan (MMP) :  Prof. Dr. Dra. Hj. Kadarwati B., SU.           
Wakil Direktur MMP :  Dr. Ir. Ida Bagus Banyura Partha, MS.
Ka. TU. MMP  :   Nur Edianto

II. Program Sarjana (S-1) 
A.Fakultas
1. Fakultas Pertanian
  • Dekan            : Ir. Enny Rahayu, MP.    
  • Wadek 1         :  Ir. Neny Andayani,MP
  • Wadek 2         :  Fitri Kurniawati, SP., MP.          
2. Fakultas Teknologi Pertanian
  • Dekan             :  Dr. Ir. Hermantoro, MS.  
  • Wadek            :  Ir. Eka Suhartanto, M.Si.         
3. Fakultas Kehutanan
  • Dekan             :  Ir. H. Rawana, MP.
  • Wadek             :  H. Hastanto Bowo Wusono, S.Hut.,MP

B. Jurusan
1. Jurusan Budidaya Pertanian Fak. Pertanian
      Ketua Jurusan    : Dr. Y.Th. Maria Astuti, M.Si.
     Ketua Lembaga Penjaminan Mutu JurusanIr. Samsuri Tarmadja, MP.      
2. Jurusan Ekonomi Pertanian Fak. Pertanian
     Ketua Jurusan      : Arum Ambarsari, SP., MP.

     Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Jurusan  : 
Dr. Ir. Danang Manumono, MS.

    
3. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fak. Teknologi Pertanian
     Ketua Jurusan  : Ngatirah, SP.,MP.

     Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Jurusan : 
Ir. H. Adi Ruswanto, MP.
4. Jurusan Teknik Pertanian Fak. Teknologi Pertanian
     Ketua Jurusan      : Ir. Nuraeni Dwi Dharmawati, MP.
   
     Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Jurusan  : 
Ir. Harsunu Purwoto, M.Eng.
5. Jurusan Kehutanan Fak. Kehutanan
     Ketua Jurusan       : Didik Surya Hadi, S.Hut., MP.
     Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Jurusan :  Ir. Agus Prijono, MP
C. Pejabat Struktural
I.  Sekretaris Institut : Idum Satia Santi, SP., MP 
  • Kepala Bagian Sekretariat : Dyah Berliandani, S.Sos
  • Kepala Bagian Rumah Tangga : Kristiyani
II.  Lembaga Penelitian & Pengabdian  Kepada Masyarakat ( LPPM ) :
  • Ketua Lembaga/Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat : Ir. Nila Ratna Juita A.,MS
  • Sekretaris Lembaga/Ketua Pusat Studi Perkebunan dan Perhutanan : Ir. Sugeng Wahyudiono, MP
III. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP)
  • Ketua Lembaga/Kepala Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan : Ir. Siman Suwadji, MP.
  • Kepala Bagian Pengembangan Sistem Pendidikan: Bagus Muhammad Akbar, S.St
  • Sekretaris Lembaga/Ketua Pusat Pengembangan Sarana Pendidikan : Ir. Gani Supriyanto, MP
IV. Lembaga Pemasaran dan Pengembangan Kerjasama Institusi (LPPKI)
  • Ketua Lembaga/Kepala Pusat Kerjasama : Idum Satia Santi, SP.,MP.
  • Sekretaris Lembaga/Ketua Pusat Pemasaran : Ir. Sunardi
V. Biro Administrasi Akademik (BAA) :
  • Kepala Biro/Kabag Perencanaan Akademik : Dr.Ir. Candra Ginting, MP
  • Kepala Bagian Administrasi Akademik : Wuryanto, BA
  • Kepala Bagian Evaluasi Administrasi Akademik : Abdullah.
VI. Biro Administrasi Umum (BAU) :
  • Kepala Biro : Ganis Wahyu Priyono
  • Kepala Bagian Rumah Tangga Kampus : Ir. Joko Dwi Wahyono, SP.
  • Kepala Bagian Pembinaan Perguruan Pencak Silat INSTIPER: Ir. Joko Dwi Wahyono, SP.
  • Kepala Bagian Perlengkapan : Wagiran
  • Kepala Bagian Administrasi Personalia : Yuliani
VII. Biro Administrasi Keuangan (BAK)
  • Kepala Biro/Kabag Perencanaan dan Evaluasi Keuangan : Ir. Listiyani, MP.
  • Kepala Bagian Anggaran Rutin : Dyah Kusumastuti
  • Kepala Bagian Administrasi/Akutansi Keuangan : Dewi Anis Yektiwisari
VIII. Biro Administrasi dan Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni :
  • Kepala Biro/Kabag Administrasi dan Pengembangan Alumni : Ir. Latief Wrstiawan, M.Si
  • Kepala Bagian Adminstrasi dan Pengembangan Kemahasiswaan : Ir. Latief Wrstiawan, M.Si
IX. UPT. Laboratorium dan Komputer :
  • Kepala UPT : Ir. Pauliz Budi Hastuti, MP.
  • Kepala Bagian Komputer : Prasadha Wisnubroto
  • Kepala Bagian Administrasi Laboratorium : Roostriyanti
X. UPT Perpustakaan
  • Kepala UPT/Kabag. Perpustakaan: Ir. Retni Mardu Hartati, SU
XI. Instalasi Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) dan Pilot Plan
  • Kepala Instalasi/Kabag. Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2): Ir. H. Sundoro S.,MP
  • Kepala Bagian Pilot Plan :Ir. H. Sundoro S.,MP
XII. Kantor Perwakilan Instiper di Jakarta :
      Kepala Kantor Perwakilan : Dr. Ir. Sri Endang Setiowati, M.Si.

Institut Pertanian Stiper Yogyakarta

INSTITUT PERTANIAN STIPER YOGYAKARTA

Sejarah Instiper
Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogjakarta adalah perguruan tinggi di Indonesia yang berorientasi pada pengembangan perkebunan. Instiper didirikan pada tanggal 10 Desember 1958 oleh Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan (YPKP). Pada awalnya Instiper bernama Sekolah Tinggi Perkebunan (STIPER). Pendiriannya didasarkan pada pertimbangan perlunya pemenuhan sumber daya manusia dalam bidang perkebunan yang pada masa itu. Hal ini terkait dengan pengalihan perkebunan-perkebunan milik Belanda yang dinasionalisasi. Tujuan pendirian Instiper adalah:
a. Membentuk cendekiawan perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian, bersendikan pada asas-asas manajemen perkebunan yang profesional serta memiliki tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia.
b. Menyiapkan dan membentuk sarjana paripurna berkualitas, mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif dalam hal kemampuan akademik, ektrampilan, kepribadian, serta wawasan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu mengembangkan kompetensinya secara mandiri.
c. Membentuk pakar-pakar kewirausahaan di bidang perkebunan, kehutanan, dan teknologi pertanian.

Sesuai dengan PP no. 60 tahun 1990, jenjang pendidikan tinggi di Instiper adalah sarjana stratum satu (S-1) dan stratum dua (S-2). Pelaksanaan kuliah melalui Sistem Kredit Semester (SKS).
Fasilitas Kampus; Kebun; Penunjang Akademik
Fasilitas Kampus

Terdapat 2 Unit Kampus
1. Kampus I / Pusat, di Maguwoharjo. Terdiri atas:

        1. Gedung Rektorat
        2. Gedung Sawit 5 lt untuk Fakultas Pertanian
        3. Gedung Karet 4 lt untuk Fakultas Teknologi Pertanian,
        4. Gedung Jati 4 lt untuk Fakultas Kehutanan
        5. Gedung Pilot Plant dan Bengkel 2 lt
        6. Gedung Mahasiswa
        7. Pos Resimen (kantor satpam)
2. Kampus II di Papringan
        1. Gedung Kopi 4 lt untuk Magister Management Perkebunan (MMP) S2
        2. Gedung Kakao 3 lt untuk LPPM dan Program Khusus Sarjana Perkebunan Kelapa Sawit (SPKS) dan Akselerasi
        3. Gedung Tebu 2 lt untuk Lab. Kultur Jaringan


FASILITAS KEBUN

I. Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP.2)
        1. Kebun Ungaran, luas 16,5 Ha (Koleksi tan. Perkebunan dan Kehutanan dan Peternakan)
        2. Kebun Glagaharjo, luas 4 Ha di Mbah MARIJAN (Koleksi tan. Dataran Tinggi)
        3. Kebun Maguwo, luas 1,5 Ha. (Koleksi hortikultura, tan. Buah dan Sayuran)
        4. Lab. Mangrove di Pemalang
II. Kebun Produksi
        1. Kebun Pemalang  (75 ha)
        2. Kebun Pulosari (4 ha)

Fasilitas Penunjang Akademik

  1. 4 bh. Perpustakaan berbasis WEB
  2. Pusat Komputer dan Internet, hot spot GRATIS
  3. Lab sentral, Pilot Plant,, Lab. Mangrove di Pemalang. 18 kelompok Lab
  4. Lab. Multimedia dan Audiovisual
  5. Lab. Kultur Jaringan
  6. Lab Sistem Informasi Geografis (GIS)
  7. Poliklinik Kesehatan
  8. Ruang UKM (Menwa, Pramuka, KSR, Olah raga, Kesenian, HMJ, Kerohanian, Mangrove Club) dan Tempat Olah Raga (Volley, basket)
  9. ATM BNI 46.

INSTITUT PERTANIAN STIPER (INSTIPER) terdiri dari :
Tiga (3) Fakultas :
1. Fakultas Pertanian
   a. Budidaya Pertanian /Prodi  Agroteknologi
       Minat/Konsentrasi
       - Program Khusus Manajemen Produksi Karet
       - Program Khusus Manajemen Perkebunan Tebu
       - Program Khusus Aneka Tanaman (ANTAN)
       
       - Program Khusus Manajemen Produksi Kelapa Sawit
   b. Sosial Ekonomi Pertanian / Prodi Agribisnis
        Minat/Konsentrasi
       - Manajemen Agribisnis
       - Manajemen Sistem Informasi Pertanian


2. Fakultas Teknologi Pertanian
   a. Teknik Pertanian / Prodi Teknik Pertanian dan Biosistem
        Minat/Konsentrasi
       - Teknik Sumberdaya Air dan Tanah
       - Teknik Industri Makanan dan Minuman
       - Teknik Mekatronika Biosistem
       - Keteknikan Perkebunan
   b. Teknologi Hasil Pertanian Prodi Teknologi Hasil Pertanian
        Minat/Konsentrasi
        - Teknologi Industri Perkebunan       
        - Teknologi Industri Pangan

3. Fakultas Kehutanan Prodi Kehutanan
   a. Budidaya Kehutanan
   b. Teknologi Hasil Hutan