PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
1. Pengendalian Hama
Hama utama yang
dijumpai pada TBM, antara lain :
§ Hama
ulat pemakan daun kelapa sawit (UPDKS), yaitu ulat api (Sethosea asigna, Setora nitens, Darna trima, Darna diducta, Darna
brodleyi, Birthosea bisura), ulat kantong (Mahasena corbetti, Metisa plana)
§ Kumbang
tanduk (Oryctes rhinoceros)
§ Tikus
dan babi hutan memakan umbut/pucuk tanaman
§ Menanam
beberapa tumbuhan yang bermanfaat dalam pengendalian UPDKS sebagai inang
predator UPDKS, yaitu : Euphorbia
heterophylla, Borreria alata, Cassia tora, Turnera subulata.
§ Penggunaan
insektisida sistemik diupayakan sebagai tindakan terakhir dan dipilih jenis
yang aman terhadap lingkungan.
§ Pengendalian hama tikus dapat
dilakukan dengan cara antara lain : secara mekanis yakni dengan cara
merusak sarangnya dan pengasapan/ emposan serta membunuhnya pada saat hama
tikus keluar dari sarangnya.
§ secara biologis yakni menggunakan masuh alami atau predator
seperti burung hantu, kucing, ular.
§
Pengendalian Kumbang Oryctes rhinoceros
§
Upaya pencegahan yang dapat
menghambat perkembangan larva Oryctes rhinoceros adalah penutupan batang
kelapa sawit bekas replanting dengan kacangan penutup tanah secepat
mungkin.pengumpulan kumbang secara manual dari lubang gerekan pada kelapa
sawit, dengan menggunakan alat kail dari kawat. penghancuran tempat peletakkan
telur secara manual dan dilanjutkan dengan pengumpulan larva untuk dibunuh,
apabila jumlahnya masih terbatas.
§
pemberantasan secara kimiawi
menaburkan insektisida butiran karbosulfan sebanyak (0.05-0.10 g bahan aktif
per pohon, setiap 1-2 minggu) atau 3 butir kapur barus/pohon, setiap1-2
kali/bulan pada pucuk kelapa sawit.
§ Penangkapan kumbang dengan menggunakan ferotrap yang diisi
feromon. Satu ferotrap digunakan untuk areal seluas 1-2 ha selama 2 bulan.
2. Pengendalian
Penyakit
Penyakit utama
yang dijumpai pada TBM, antara lain :
§
Penyakit tajuk (Crown disease)
§ Penyakit
busuk tandan (Marasmius sp)
Penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma boninense) Pengendalian
penyakit tajuk (Crown disease)
§ Umumnya
sulit diobati karena merupakan penyakit bawaan dari bibit, kecuali serangan
ringan
§
Seleksi bibit yang ketat di pembibitan
§
Memangkas semua pelepah yang bengkok
untuk melihat tingkat keseriusan serangan (khusus untuk serangan ringan)
§
Meningkatkan pemeliharaan tanaman karena
penyakit ini akan tambah parah bila kondisi hara dan pemeliharaan kurang baik
§ Memusnahkan
dan mengganti dengan tanaman yang baru.
Pengendalian Penyakit busuk tandan (Marasmius sp)
§ Memperbaiki
kelembaban pertanaman dengan melakukan sanitasi buah busuk dan pelepah kering
§
Melakukan panen secara teratur dengan
rotasi 7 hari sekali
§ Melakukan
penyemprotan fungisida dengan bahan aktif triadimefon
Pengendalian Penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma boninense)
§ Penyakit
ini menyerang tanaman generasi kedua dan ketiga
§ Menyebabkan
kerusakan jaringan pangkal batang sehingga unsur hara dan air tidak dapat
diangkut ke daun
§ Pengendaliannya
menggunakan biofungisida Marfu-P dan
ditabur di piringan pohon
PERSIAPAN PANEN
Areal pertanaman kelapa sawit
dianggap masuk tanaman menghasilkan (TM) jika sebanyak 60% pohon telah berbuah
dengan berat rata-rata tandan minimal 3 kg. Kegiatan persiapan panen meliputi :
pembuatan jalan pikul, pembuatan tempat pengumpulan hasil dan
pembangunan/pemeliharaan sarana kebun.
1.
Pembuatan
Pasar Rintis
Pasar
rintis atau pasar pikul atau pasar tikus adalah jalan bagi pemanen atau
kegiatan lainnya di atara barisan tanaman serta menembus blok dari jalan
pengumpul ke jalan pengumpul lainnya.
§ Pembuatan jalan rintis
dilakukan pada umur tanaman 1 – 12 bulan dengan ratio 1 : 8, dan waktu tanaman
berumur > 12 bulan jalan rintis dibuat dengan ratio 1 : 2 dengan lebar 1,2
m.
§ Pembuatan jalan rintis bisa
secara manual atau secara kimiawi menggunakan herbisida kontak
§ Perawatan jalan rintis dilakukan
bersamaan dengan rawat piringan.
2.Pembuatan
Titi Panen
Titi
Panen adalah jembatan yang terbuat dari papan kayu tebal 5 cm atau beton
bertulang dengan konstruksi sangat sederhana pada parit yang memotong pasar
rintis/ pasar tikus. Titi panen disebut juga titi pasar tikus atau titi jantan.
3.Pembuatan
TPH
TPH
adalah singkatan dari tempat pengumpulan hasil
Standar TPH :
a. TPH dibuat
setiap 3 jalan rintis untuk areal datar, sedangkan areal bergelombang sampai berbukit disesuaikan
dengan kondisi.
b. Ukuran TPH :
TM
I dan II ukuran 2 x 3 m.
TM
III dan seterusnya ukuran 3 x 4 m.
c. Permukaan
tanah TPH harus rata sehingga memudahkan menempatkan TBS.
d. Pemberian
nomor TPH harus sesuai ketentuan SAP.
4.Tangga-Tangga
Panen
Pada
areal berbukit yang belum menggunakan sistim terrace kontur diperlukan pembuatan tangga-tangga. Hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu :
§ Dipilih lokasi yang tidak
terlalu curam dan dibuat miring.
§ Dapat membantu kegiatan panen dan perawatan tanaman
§ Jalur tangga-tangga sebaiknya
langsung ke Collection Rood.
§ Perawatan rutin harus
dilakukan pada tangga-tangga yang rusak akibat erosi.
PEMELIHARAAN
SARANA KEBUN
1.
Pemeliharaan
Jalan
Jalan berfungsi sebagai penghubung dari dan keluar
kebun/pabrik, jalur transportasi TBS serta sebagai pembatas blok.
Pemeliharaan jalan yang terpenting adalah pemeliharaan/perawatan
bentuk jalan dan tali air pada tepi badan jalan.
§ Pemeliharaan
jalan utama (main rood) dengan cara
mekanis menggunakan grader dan compactor
§ Rotasi
pemeliharaan 1x6 bulan dengan penambahan sirtu atau tanah laterit dan
dipadatkan dengan compactor 4-6 lintasan
§ Jika
jalan rusak sebelum rotasi pemeliharaan cara mekanis, maka perbaikan dilakukan
dengan cara manual
§ Pemeliharaan
jalan produksi dan koleksi juga dengan cara mekanis, jika secara manual maka
rotasi 1x1 bulan
§ Mendalamkan
parit dan rorak jalan dari endapan tanah
2.
Pemeliharaan
Parit
Mendalamkan
Parit
§ Mendalamkan
parit sampai dasar semula dari hilir ke hulu
§ Semua
sampah atau kotoran berupa rumput
§ Kayu
dan sampah lainnya dikeluarkan dari parit dan diletakkan di luar kaki lima,
rotasi 2x setahun
Mencuci
Parit
§ Kaki
lima dibabat mepet, dimulai dari hilir ke hulu
§ Rumput
diletakkan diluar kaki lima
§ Batang
atau kotoran lainnya diangkat ke luar, rotasi 2 x setahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar